Karawitan

Karawitan adalah seni gamelan dan seni suara yang bertangga nada slendro dan peog. Seni karawitan merupakan seni tradisional yang sekarang ini mulai redup dan jarang peminatnya. Oleh sebab itu, seni karawitan harus dilestarikan. Untuk melestarikan budaya tradisional agar dapat bertahan eksistensinya, beberapa sekolah telah mengadakan kegiatan ekstrakurikuler karawitan untuk membekali siswa tentang seni selain itu kemampuan siswa di bidang seni bisa terasah.

Karawitan dapat memberikan nilai positif bagi siswa. Nilai positif yang terdapat dari seni karawitan adalah dapat mengembangkan kebersamaan. Kebersamaan merupakan modal yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan yang bermartabat, dewasa dan mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi. Dalam kegiatan ekstrakurikuler karawitan yang dilakukan secara rutin dapat melatih dan membiasakan siswa bersikap untuk saling menghargai, mendukung dan bekerjasama.

Kebersamaan disini diwujudkan dalam kegiatan bagaimana siswa tersebut dapat bekerjasama, saling menghargai dan kompak memainkan sesuai dengan irama gamelan Jawa. Tanpa adanya kerjasama dan saling menghargai maka musik karawitan tidak akan bisa dilaksanakan dengan baik. Dalam kegiatan apapun yang bersifat kelompok atau tim memerlukan adanya kebersamaan.

Karawitan sebagai kesenian multidimensional dan multidisipliner. Multidimensional dalam kesenian memiliki hubungan yang erat dengan berbagai potensi yang ada dalam diri manusia secara utuh. Multidimensi dalam kesenian ada beberapa hal, yaitu: kecerdasan kinestetik, kepekaan indrawi, kemampuan berfikir, kepekaan rasa, seni dan kreatifitas, kemampuan sosial dan kemampuan estetik. Bila berbagai potensi dapat dikembangkan secara utuh maka akan dapat pula digunakan sebagi bahan untuk memiliki multi kecerdasan yang dimiliki oleh manusia dalam memperoleh kebermaknaan hidup.

Multidimensi dalam kesenian ada beberapa hal, yaitu: kecerdasan kinestetik, kepekaan indrawi, kemampuan berfikir, kepekaan rasa, seni dan kreatifitas, kemampuan sosial dan kemampuan estetik. Ketujuh jenis kecerdasan yang dibangun dalam pendidikan seni ada dalam tubuh dan ruh karawitan. Selain multidimensi karawitan sebagai multidisipliner yaitu untuk mengembangkan kemampuan mengapresiasi dan atau mengeskpresikan diri dengan berbagai medium seperti rupa, bunyi, gerak, bahasa dan perpaduan.

Ekstrakurikuler Karawitan yang dibentuk pada tanggal 17 Juli 2007 ini diprakarsai oleh Kepala Sekolah terdahulu, Bapak Haribowo Sunaryo “Beliau ingin siswanya memiliki ketertarikan pada seni musik tradisional dan juga salah satu usaha untuk melestarikan kesenian dan budaya Indonesia”.

Ekstrakurikuler karawitan yang dilatih oleh pelatih dari karawitan RRI ini pun sudah menyabet beberapa medali dari lomba-lomba yang mereka ikuti, seperti juara dua dalam lomba karawitan tingkat SLTA se-Jabodetabek yang diselenggarakan oleh Universitas Tarumanegara pada tahun 2009 dan Juara harapan dua lomba karawitan tingkat SLTA se-Indonesia yang juga diselenggarakan oleh Universitas Tarumanegara pada tahun berikutnya.

Karawitan SMKN 20 Jakarta ini juga menjadi wakil Ibukota Jakarta dalam ajang Festival dan lomba seni siswa nasional di Surabaya pada tahun 2010. Tahun 2012 karawitan SMKN 20 meraih juara ke 3 lomba karawitan tingkat nasional di universitas Tarumanegara. Tahun 2012 mengadakan kegiatan lomba di sekolah. Juga mengikuti lomba antar sanggar yang di adakan oleh sanggar Jawa Jawi di Jakarta Selatan pada tahun 2013 meraih predikat penampil terbaik kedua, serta pernah tampil di berbagai stasiun televisi swasta. Acara dahsyat saja sudah dua kali tampil.

Selain tampil di berbagai perlombaan karawitan SMKN 20 ini juga suka tampil jika ada acara-acara sekolah dan menyambut tamu istimewa yang berkunjung ke SMKN 20. Dan para tamu tersebut selalu menjajal menabuh gamelan. Sampai saat ini, peserta dari siswa-siswi kelas 10 atau siswa baru selalu bertambah, uniknya mereka bukan saja berasal dari keluarga jawa, tapi juga dari latar belakang keluarga Jakarta, Sunda, bahkan ada peserta dari luar Jawa misal Medan, Palembang.

”Saya pikir menabuh gamelan itu susah, setelah saya coba dan memainkan satu lagu ‘kebo giro’ ternyata mudah dan menyenangkan…..” komentar salah satu siswa. Eskul karawitan sangat berperan penting untuk mengenalkan dan melestarikan seni dan budaya Indonesia kepada siswa dan siswi yang juga sebagai penerus bangsa, agar kita bisa memainkan bukan hanya mendengar musik karawitan, bahkan mendengar musik karawitan jawa di luar negeri.